Senin, 08 November 2010

BOOMING SOSIAL NETWORKING

Frase jejaring social (social networking) di atas mungkin terasa asing bagi kita, namun jika kita mendengar salah satu produk jejaring social seperti facebook, lain lagi ceritanya, kita langsung terbayang bagaimana tampilan situs yang sedang naik daun ini.

Facebook, yang sekarang ini merupakan situs kedua paling sering dikunjungi oleh orang Indonesia ini, menuai banyak cerita di lingkungan masyarakat Indonesia sendiri, bahkan dunia. Setelah ramai- ramai dipakai sebagai ajang kampanye partai – partai politik, maupun kandidat pemimpin negeri, isu terbaru adalah reaksi dari ulama Islam, yang menyatakan “haram” bagi umat Islam untuk menggunakan Facebook. Jika dilihat secara sepintas mungkin umat Islam akan ramai- ramai terheran- heran bahkan protes terhadap pernyataan ini. Namun, kata haram tersebut, ternyata ada kelanjutannya, yaitu:”haram, jika facebook digunakan sebagai ajang perilaku mesum, atau penyimpangan agama lainnya”. Jika pernyataan itu ditelusuri lebih jauh, bahkan ulama itu menyarnkan facebook jika dgunakan sebagai media dakwah atau silaturahmi. Tapi begitulah kebanyakan orang di Indonesia, yang seringkali memaknai isu atau pernyataan yang beredar tidak secara mendalam, sehingga sering terjadi salah pengertian, bahkan dapat memicu keributan.

Selain facebook, sebenarnya banyak macam- macam social networking yang beredar di dunia sekarang ini, misalnya friendster, yang sempat booming di Indonesia, MyPage5, social networking yang dapat memberikan penghasilan bagi para penggunanya, myspace, FUPEI, yang merupakan social networking buatan anak negri Inonesia, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan Universitas tempat saya mencari ilmu pun memiliki social networking sendiri yang diberi nama UPIster.

Social networking sendiri memiliki pengertian: pranata sosial yang terdiri dari beberapa elemen baik individu maupun organisai. Jejaring ini merupakan suatu jalan dimana setiap individu maupun organisai berhubungan baik kesamaan hobi dan sosial, jejaring sosial ini diperkenalkan oleh Prof. Barnes pada tahun 1954, menurut beliau jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

Jejaring sosial di dunia maya ini berbasiskan web yang menyediakan beragam cara bagi pengguna untuk berinteraksi antar sesama. Sebenarnya jejaring sosial (social networking) ini sudah lama ada seperti chatt, email, blog, mailing list, dll. Kebanyakan dari jejaring sosial ini memberikan layanan untuk membuat biodata diri, seperti meng-upload foto, hobi dan dapat menjadi teman antar pengguna jejaring sosial. Baru-baru ini Polisi New Zealand sosial di jadikan alat untuk menangkap para DPO (http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=62059&Itemid=91)
Namun dalam era globalisasi yang diiringi dengan canggihnya teknologi informasi dewasa ini memberikan dampak yang positif dan negatif. Banyaknya situs jejaring sosial di dunia maya sudah mulai beralih fungsi. Jejaring yang semula di jadikan alat untuk mencari teman untuk berdiskusi baik masalah hobi, sosial budaya, politik, dan hukum. Malah sekarang di jadikan alat untuk transaksi sex.
Sebenarnya apa yang membuat orang tertarik untuk mengembangkan atau bergabung dalam social networking? Dari pengamatan saya pengembang (developer), tentu saja memiliki tujuan untuk mencari keuntungan. Keuntungan yang dimaksud berupa uang. walaupun pada awalnya, hanya sebagai media untuk berkreasi, namun setelah social networking ini ramai dikunjungi orang, para pengembang akan mulai memasang iklan.

Disisi pengguna, keuntungan yang diberikan oleh social networking diantaranya mendapatkan data- data orang yang mereka cari, media komunikasi dan bertukar pikiran.

contoh sosial network yang dikenal :

www.facebook.com

www.twitter.com

www.myspace.com

www.friendster.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar